KIBLAT.NET, Surabaya – Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini, dan Gubernur Jatim Soekarwo alias Pakde Karwo
terlihat menghadiri penutupan tempat maksiat terbesar se Asia Tenggara
itu.
Acara deklarasi penutupan Dolly itu dimulai Rabu (18/6/2014)
pukul 19.30 WIB. Dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh
sejumlah anak-anak yang bertempat tinggal di Putat Jaya, sebuah
kelurahan di Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Gang Dolly sendiri berada
di kawasan Putat Jaya ini.
Selanjutnya sekitar 100 warga Putat Jaya membacakan deklarasi penutupan. Ada empat poin utama dari deklarasi tersebut.
Poin Pertama: “Kami
warga kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan Kota Surabaya
berkeinginan agar pertama wilayah Putat Jaya menjadi wilayah yang
bersih, sehat, aman, tertib dan bebas dari lokalisasi prostitusi,” ujar
mereka saat membacakan deklarasi, di Islamic Center, Jl Raya Dukuh
Kupang, Surabaya, Rabu (18/6/2014) malam.
Poin kedua yaitu
agar Putat Jaya menjadi wilayah yang bermartabat dengan membangun
usaha-usaha perekonomian yang sesuai dengan tuntunan agama dan peraturan
yang berlaku.
Poin ketiga warga meminta aparat menindak tegas
pelaku tindak kejahatan perdagangan orang, pelaku perbuatan asusila dan
penggunaan bangunan untuk perbuatan maksiat sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
Poin Keempat: “Kami berkeinginan kelurahan Putat Jaya Kecamatan
Sawahan menjadi wilayah yang maju aman dan tertib dengan mengharapkan
bimbingan dan perhatian dari aparat keamanan pemerintah Surabaya,
Pemprov Jatim dan pemerintah Pusat,” tuturnya, seperti dilaporkan
Detik.com
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten